polair.kalteng.polri.go.id - Pegatan - Personel Ditpolairud Polda Kalteng di Mako perwakilan Pegatan, Daerah aliran sungai (Das) Katingan, menyambangi nelayan pesisir desa Pegatan hilir Kec. Katingan Kuala Kab. Katingan. Senin, 13/03/2023
Kegiatan tersebut selain bertujuan untuk mendeteksi masalah keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah perairan, juga sebagai bukti kedekatan personel Ditpolairud dengan masyarakat setempat.
(Baca Juga : Pastikan Sitkamtibmas Di Perairan Tetap Aman, Kapal Polisi KP XVIII- 1006 Ditpolairud Lakukan Ini)
Selama kegiatan polmas berlangsung ada beberapa hal yang di tekankan kepada warga masyarakat khusunya para nelayan yang bekerja melaut salah satunya undang-undang perikanan nomor 45 tahun 2009 yaitu setiap orang dengan sengaja menggunakan alat tangkap ikan yang dapat mengganggu dan merusak keberlangsungan sumber daya ikan dapat di pidana selama 5 tahun dan denda dua milyar rupiah oleh sebab itu di imbau kepada warga agar tidak menangkap ikan dengan cara instan seperti menggunakan racun, bom ikan dan bahan kimia lainya karena ada konsekuensi hukum apabila terbukti melanggar dan apabila kegiatan itu dilakukan akan berdampak buruk bagi lingkungan dan keberlangsungan hidup biota laut atau musnahnya populasi ikan.
"Kegiatan seperti ini terus kita laksanakan selain untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat, tetapi juga untuk mencegah kegiatan-kegiatan melanggar hukum yang dapat mengganggu keamanan dan merusak lingkungan, serta kita ajak masyarakat sama-sama menjaga keberlangsungan populasi ikan agar tidak punah untuk anak cucu kita kedepan dan segera melaporkan ke petugas apabila melihat masyrakat yang melanggar" Terang Dirpolairud Polda Kalteng Kombes. Boby Pa'ludin Tambunan, S.I.K., M.H., melalui Kepala Markas unit (Ka Marnit) Pegatan Bripka. Ade Sudarman S.H.
"Selain itu kami juga menyampaikan pesan atau imbauan kepada warga (nelayan) agar selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan pada saat melaut dengan memperhatikan cuaca dan membawa alat keselamatan atau pelampung karena kita tau sekarang masuk cuaca extrem curah hujan tinggi di srtai angin kencang dan gelombang besar untuk mencegah hal - hal yang tidak kita inginkan" Tutup Ade Sudarman. (made)